Langsung ke konten utama

Step Up The Game: Kimia Komputasi untuk Industri

Semakin berkembangnya zaman, semakin sering kita mengandalkan komputer atau smartphone untuk memudahkan pekerjaan maupun aktivitas kita. Terasa hampa jika tak mengantongi handphone, kata orang. Bahkan, secara tidak langsung AI sudah sangat "hidup" di sekitar kita. Lalu, bagaimana jika kita meminta tolong bantuan AI untuk memudahkan proses formulasi produk di industri yang ada di Indonesia sehingga kita tidak perlu terlalu banyak membeli dan membuang solvent karena kesalahan saat proses formulasi produk?

Jawabannya: bisa dan sangat memungkinkan. Simulasi kimia komputasi dapat dilakukan dengan spesifikasi komputer atau laptop standar tanpa perlu membuat server, walau lebih optimal dan lebih cepat waktu simulasinya apabila ada server pusat. Salah satu contoh simulasi yang sangat terjangkau tersebut ada pada project yang pernah saya teliti, yakni enkapsulasi vitamin C dan beta karoten menggunakan fosfolipida 1,2-Dilauroyl-sn-glycero-3-phosphoserine (DLPS); 1,2-Dioleoyl-sn-glycero-3-phosphoserine (DOPS); 1,2-Dilinoleoyl-sn-glycero-3-phosphoserine (DLiPS); dan 1,2-Dilinoleoyl-sn-glycero-3-phosphocholine (DLiPC) yang berada di wijen dan kelapa dengan penambahan kolesterol (read: https://lnkd.in/g8-hfjQi and https://lnkd.in/gFNTncwS). Bermodalkan laptop, software Nanoscale Molecular Dynamics (NAMD), software Packmol, software Visual Molecular Dynamics (VMD), dan OpenBabel, terbitlah penelitian saya. Tentu saja semua software tersebut gratis dan mudah diakses. Hasil yang didapatkan dari penelitian saya juga selaras dengan penelitian 'basah' atau non-komputasinya.

Hal ini tentu membuktikan bahwa kimia komputasi dapat menjadi landasan sebelum dilakukannya penelitian wet-lab maupun penguat argumentasi penelitian wet-lab yang sudah dilakukan. Maka dari itu, kimia komputasi juga mampu menyokong industri yang ada di Indonesia agar lebih maju dan efisien dalam pengerjaannya. (Nur Hanna Mardhiyyah)

#AI #KimiaKomputasi #Coding #Chemistry #ComputationalChemistry #MolecularModelling #Encapsulation #CGMD #MolecularDynamics

Analisis hasil simulasi yang saya lakukan untuk mengenkapsulasi vitamin C dan beta-karoten menggunakan fosfolipida DLPS, DOPS, DLiPS, dan DLiPC dengan penambahan variasi kolesterol di lingkungan berair.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Chemistry with Hanna / HannaLab 1.0

HannaLab (First Chapter) Chemistry with Hanna Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh. Halo semuanya! Buat kalian yang pertama kali buka website ini, perkenalkan aku Hanna, mahasiswa jurusan kimia yang sekarang lagi menuntut ilmu di salah satu universitas di Semarang, Universitas Diponegoro. Karena aku akhir-akhir ini lagi banyak waktu luang (mahasiswa semester akhir guys hehe), aku kepikiran buat menyalurkan beberapa hobiku seperti menulis dan berkreasi. Yap, berkreasi versi aku adalah menyalurkan dan memanfaatkan apa yang sudah aku pelajari. Misalnya, membuat website yang berisi tentang 'ke-kimia-an' seperti ini...! Hihi. Oh iya, aku juga terinspirasi sama kakak Michelle Wong, seorang Chemistry PhD, yang berinisiatif untuk membuat website 'ke-kimia-an' ( you can check hers  here ). So, i thought , bagaimana jika kita membuat versi Indonesianya? Terlebih, masyarakat Indonesia ini masih tabu banget soal kimia. Seolah bahan-bahan kimia itu dianggap mengerikan dan mema

Kapsul Dibuat dari Limbah Tulang Ayam, Bisa?

Bismillaah. Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh. Selamat hari Senin! Hari ini aku ingin diskusi soal beberapa kemungkinan pembuatan kapsul dari limbah tulang ayam. Sebenarnya bisa nggak sih? Terus, kalau ditambahkan dengan senyawa lain yg berfungsi sebagai obat (seperti vitamin C, dll.) apakah tetap bisa dikonsumsi? Yuk, kita bedah bareng-bareng. Kapsul Dibuat dari Limbah Tulang Ayam, Bisa? Kemungkinan Pembuatan Kapsul Gel sekaligus Memberdayakan Daerah NTB Seperti yang kalian tahu, sebenarnya banyak banget di luar sana senyawa-senyawa yang mampu menyembuhkan kita atau setidaknya memberikan dampak positif bagi kita. Tapi, sayang bangeeett karena walaupun tinggi khasiat yang ditawarkan beberapa antioksidan, banyak yang memiliki sifat tidak stabil terhadap cahaya, suhu, dan perubahan pH seperti kurkuminoid (Tensiska, Nurhadi and Isfron, 2012; Jayuska and Rahmalia, 2019). Oleh karena itu, perlu dilakukan penyalutan (enkapsulasi) agar senyawa antioksidan tersebut memiliki umur simpa