Semakin berkembangnya zaman, semakin sering kita mengandalkan komputer atau smartphone untuk memudahkan pekerjaan maupun aktivitas kita. Terasa hampa jika tak mengantongi handphone, kata orang. Bahkan, secara tidak langsung AI sudah sangat "hidup" di sekitar kita. Lalu, bagaimana jika kita meminta tolong bantuan AI untuk memudahkan proses formulasi produk di industri yang ada di Indonesia sehingga kita tidak perlu terlalu banyak membeli dan membuang solvent karena kesalahan saat proses formulasi produk? Jawabannya: bisa dan sangat memungkinkan. Simulasi kimia komputasi dapat dilakukan dengan spesifikasi komputer atau laptop standar tanpa perlu membuat server, walau lebih optimal dan lebih cepat waktu simulasinya apabila ada server pusat. Salah satu contoh simulasi yang sangat terjangkau tersebut ada pada project yang pernah saya teliti, yakni enkapsulasi vitamin C dan beta karoten menggunakan fosfolipida 1,2-Dilauroyl-sn-glycero-3-phosphoserine (DLPS); 1,2-Dioleoyl-sn-glycero...
Learn chemistry, but don't forget to simulate your molecules to get the better data.